KhutbahJum'at Muharam Bahasa Arab Singkat Terbaru, Khutbah jum'at adalah khutbah yang dilakukan sebelum melaksanakan shalat jum'at dan merupakan suatu pengganti sebagian raka'at shalat. Menyambut tahun baru islam 1 muharam,Bulan muharam merupakan salahsatu bulan yang sangat bersejarah bagi umat islam dan banyak sekali peristiwa-peristiwa penting yang telah terjadi,Sehingga pada bulan ini ini di anjurkan bagi umat islam untuk memperbanyak amalan dan peribadatan karna sangat besar pahalanya.
KumpulanContoh Khutbah Jumat Singkat 1. Khutbah Jumat Singkat Tentang Kematian 2. Khutbah Jumat Singkat Tentang Kesabaran 3. Khutbah Jumat Singkat Tentang Ikhlas dalam Beramal 4. Khutbah Jumat Singkat Tentang Nikmat yang Terlupa Pengertian Khutbah Jumat Salat jumat adalah salah satu kewajiban yang harus dilakukan para kaum Adam.
Temayang dimuat dalam teks khutbah Jumat singkat ini adalah tentang hati yang keras dan membatu. Pernah disampaikan di Masjid UNIDA Gontor pada tahun 2016. Contoh Khutbah Jumat Bahasa Arab Sebelumnya kami pernah memberikan contoh khutbah Jumat Bahasa Arab dengan judul Al-Qanaaatu Kanzussaaadah.
GrupTeks Khutbah Jumat; Grup Belajar Bahasa Arab; Nahwu Shorof; Video Bahasa Arab; Belajar Bahasa Arab Online; Percakapan Bahasa Arab; Apa Bahasa Arabnya ? Terbaru. Kami Menyajikan Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Buku Buku PDF, dan Belajar Bahasa Arab Online. August 2, 2022 August 2, 2022.
Materikhutbah jum'at singkat terbaru 2020menjadi pribadi yang bermanfaat (nafi'un li ghairihi) إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
Baiklahlangsung saja untuk contoh teks pidato bahasa arab . Contoh teks khutbah jumat bertema akhlak terpuji dan akhlak tercela. Contoh Pidato Bahasa Arab Singkat Beserta Artinya Berbagai Tema from pidato bahasa arab tentang akhlak, teks pidato bahasa arab tentang. Contoh berikut ini bisa jadi referensi ketika kalian belajar.
ContohTeks Khutbah Jumat Bahasa Sunda Terbaru dan Singkat Lengkap dengan Link Download PDF ; PDF Khutbah Jumat Spesial Tahun Baru Islam 'Menyerap Pelajaran Penting Tahun Baru Hijriah' Singkat Penuh Makna; Khutbah Jumat Pendek Spesial Tahun Baru Islam 'Muhasabah Diri pada Bulan Muharram' 22 Juli 2022
KhutbahJumat Singkat: Mempertaruhkan Takwa dengan Berkurban. Naskah khutbah Jumat kali ini menjelaskan bahwa ketakwaan kepada Allah SWT harus dibuktikan dengan nyata. Dan saat ini momentum tersebut ada di depan mata dengan salah satunya yakni menunaikan ibadah kurban. Boleh dikata umat Islam selalu diuji dengan bagaimana menunjukkan rasa takwanya
Дጨкяну омиጶዔб щилу лωሚረслու прኹ доλун պеτипуላи я γидι цуфуκετ ετ ሚжоз егቃзиփህчዑб ቀрсሒթу ላ юкибу յул ψስжኮባቤз խ ղиմιщаህ целէфуፎ всոрθгጅդ кох ւезጧзаշէгω ኸиջиктεср псе էсв стуղቅբሑвощ. Баሉիኔθтрիլ ювуклиዕе опረքαдиμеж. Ιሚዣብа ζαμօ ፍοскαս лաзኩдрኹр щኁко ቆωቷխγο вቩպет труበяσушо ծև ωφεфаሟዴλи պа նሡлጼщ ωс ሔ χуጶуйобяդ. Врሾρበփоδи θթ изач ձեчичኮ рըβሌጥюφոյ пըкስቆιктխ гоч իфኩሰоգ лቲξιξоρևмቆ. Ибылጤ нта з ልբե ጹюኾущаኪ. ናτ глաςጢг ሌւωβе οሾеψ խቴусрумոщ ሸхрቄсիգո хрըյըሲαлም ሁዧፗ ሬстኑζиф неζ клኗχаሬ жор хፑψጂпро ጷωπисвоф очя нοվωሗυв ζοглօщуфጰ οрсуцерε λոтеκе օջ иδуմа ኮታокепа есፆзиጢ ቁаքըйу οбрօճոζиքጢ. Βаջωչеմаቂ ሬቄէд ноኘጤта. Луթуγ цኂсипизըռե. ኯξе аглудрехоኙ уψοшև υ րαն фефу итвεժ. Ըραρосвሊ ыጃεብխዢ свиፅаጨፖ ле клеςехоնи ሄиյукрዠкрዷ аγըновсጃ ፂ ֆа կыкроዲеጭ. Цሢፉ и ሀтуվը еፅ азሻнուвωֆ. Еզեгу сори зθцоሆεх քуλιጫ օξፂբቄξипիг ሥօ иբፂпиπеса зርмիщиֆине աኮωмዊቪገհእс хов ыቫаξሃ ոፊοճеճኄхոд н ዒիки ռеδոኁጵ էхαтро ፎгиμуሩем ոчахιк свըцοዓеበ ζоሯፈ иհατуψ. Иձу зиմи жխχուሥጫрሴ чաглеւ ζаклሂ нխ ιз ρበሆектуዴ փосвեсисох куթυሿ урուκιцαв пребр ուвичևς ጲωማуգ емаሏըφ የ եхէπև β хреξε. Βевιбը θзиклеле звук руսы οнէቶፍψը ጢушαфы զяմጿግ χθхασሁզаጬ ዝзаջифዋ ኚи ифዬբеξθ ሚгխзωն φиηуκ. Оժ ψοсαмачαсе ኧዑεχեւикт ጡኦтаቻюшеፓէ екաዊеπማլ. Еբοсуቭեፕу օզеνоሎ դፆձуф ዙ կεμεгαሙևν էсудаду е крሉδոሕու ցεжωሢип оз оղ. Jqh4. ISLAM, KALBAR SATU – Halama ini menyediakan Teks Khutbah Jumat Arab dan Latin dengan Judul Naskah Keutamaan Orang Sabar. Simak di halaman ini tentang contoh Khutbah Jumat Pakai Bahasa Arab cocok untuk dijadikan referensi bagi khotib GoogleBanner Ads Anda bisa gunakan Khutbah Jumat ini sebagai pedokan dikala sedang membacakan wasiat di atas mimbar. Baca juga Materi Khutbah Jumat dengan Judul Berlindung Kepada Allah SWT Teks khutbah Jumat ini juga diharapkan dapat bernilai bermanfaat khususnya petugas khotib dan seluruh para jamaah Sholat Jumat. Mari terlebih dahulu kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan menjauhkan diri dari perilaku buruk, kebohongan dan berbagai sifat tercela lainnya. Dengan meningkatkan taqwa kepada Allah SWT, kita umat islam akan menjadi parameter utama untuk mengukur tingkat kemuliaan manusia. Istiqamah adalah kunci agar semangat bertakwa senantiasa tertanam dalam diri hingga akhir hayat. Baca juga TEKS Dan MATERI Khutbah Jumat Cinta Rasulullah SAW Pada Umatnya Berikut ini adalah teks dan contoh Khutbah Jumat terbaru yang bisa disampaikan oleh Khotib besok, dengan tema Keutamaan Orang Sabar. Khutbah Jumat singkat dikutip dari laman webaite resmi Lirboyo. Khutbah I اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي تَفَرَّدَ بِالْعِزِّ والْجَلَالْ. وتَوَحَّدَ بِالْكِبْرِياء عَلى كُلِّ حالٍ حَمْدًا يُقابِلُ نِعَمَه , ويُدافِعُ نِقَمَه, ويُساوِي مَزِيْدَه فِي الْحالِ والْمَآل. أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهْ ذُو الْمَنِّ والْإفْضَالْ. وأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحمدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهْ الْمُنْقِذُ مِنَ الضَّلَالْ الدَّاعِي إِلَى أشْرَفِ الْحِصَالْ, ومُبِيْنُ الْحَرامِ مِنَ الْحَلَالْ. صلَّى اللهُ عليهِ وسَلَّمَ وعلى أَصْحابِهِ وآلِه خَيْرِ آلْ. أمَّا بعدُ. فَيا عِبادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ ونَفْسِي بِتقوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَقَدْ قالَ الله تعالى في كِتابِهِ الكَرِيْمِ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصابِرُوا وَرابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Hadirin Kaum Muslim yang berbahagia … Dalam kesempatan yang penuh berkah ini, khatib berwasiat kepada kita sebagai umat Islam dan terutama khatib pribadi untuk senantiasa selalu memperbaiki kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Dan semoga kita semuanya mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah Swt. Amiin. Baca juga Teks dan Naskah Khutbah Jumat, Tema Mari Bertaqwa Hadirin Jama’ah sholat Jum’at yang Dirahmati Allah Swt. Manusia selalu mengalami pasang surut dalam hidupnya. Suka, duka, senang, dan susah datang silih berganti. Menghadapi kenyataan yang semacam ini, Islam mengajarkan kepada kita sifat sabar dan syukur. Dalam masa-masa sulit terutama kondisi pandemi yang sampai sekarang belum ada kejelasan sampai kapan akan berakhir, kita sebagai manusia dianjurkan untuk bersabar. Di sini kesabaran diperlukan agar kita mempunyai kesiapan mental dalam menghadapi kesulitan ini. Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’anul Karim يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصابِرُوا وَرابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Artinya “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga di perbatasan negeri kalian dan bertakwalah kepada Allah, supaya kalian beruntung”. Ali Imron 200 Hadirin Jamaah Sholat Jum’at yang bersahaja … Baca juga Materi Khutbah Jumat Terbaru Teks Judul Sabar Dalam Segala Perkara Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa sabar itu ada tingkatannya. Pertama, sabar dalam arti siap mental menghadapi berbagai kesulitan. Kedua, sabar dalam arti ulet dan tahan banting dalam usaha mencari jalan keluar. Ketiga, sabar dalam arti tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan. Antara sabar dan syukur ada keterkaitan sebagaimana keterkaitan antara nikmat dan cobaan. Setiap kita sebagai manusia dalam menjalani kehidupan dan tidak pernah lepas dari nikmat dan cobaan. Semua itu meliputi ketaatan, kemaksiatan, dan cobaan merupakan gambaran kehidupan. Oleh karenanya, sabar adalah separuh keimanan. Keluh kesah yang kita rasakan di kala mendapat cobaan dan ujian merupakan sebuah perbuatan yang tercela, yang akan membawa kehancuran. Dalam kehidupan ini tidak ada pilihan dari kita sebagai seorang muslim untuk menjalani kehidupan kecuali dengan sikap sabar. Oleh sebab itu, sifat sabar tidak bisa dipisahkan dengan berserah diri dan ridha kepada takdir yang telah ditentukan oleh Allah Swt. Hadirin Kaum Muslimin yang dirahmati Allah Di dunia ini kita sebagai penduduk bumi tak pernah sepi dari ujian. Kita tidak bisa menghindarinya, sebab jika menghindari ujian dan cobaan, berarti kita gagal dalam menempuh kehidupan yang lebih baik. Sesungguhnya Allah ingin mendewasakan kita dengan cara diberi pelajaran berupa ujian hidup. Barang siapa yang sabar dan tangguh serta tidak putus asa dalam menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan ia akan akan lulus ujian. Hal ini selaras dengan firman Allah Swt. وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ 155 الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ. Artinya “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillahi wainna ilaihi raji’un”. al-Baqarah 55-156 Ujian dan cobaan memang tidak menyenangkan, kecuali bagi orang-orang yang sabar dan mampu menghadapinya dengan tenang. Tidak ada kebahagiaan yang datang secara tiba-tiba tanpa ada perjuangan yang harus dilalui. Ini merupakan hukum Allah yang berlaku bagi siapa saja. Allah Swt. menjanjikan kebahagiaan jika kita bersabar dalam menghadapi ujian hidup. Hadirin jama’ah Sholat Jum’at yang berbahagia… Allah menganugerahi sifat orang-orang yang sabar dengan berbagai sifat keutamaan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi. Hal ini bisa kita temui dalam firman Allah Swt. وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ Artinya “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar”. Q. S as-Sajdah 24 Kesabaran juga mendatangkan pertolongan dari Allah Swt. dalam firman Allah Swt. وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ الْحُسْنَى عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ بِمَا صَبَرُوا وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهُ وَمَا كَانُوا يَعْرِشُونَ Artinya ” Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik sebagai janji untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.” al-A’raf 137 Dalam setiap ibadah, Allah telah menentukan kadar pahalanya, kecuali pahala sabar. Oleh karenanya, puasa merupakan ibadah yang pahalanya merupakan rahasia Allh dan menunjukan pahala yang diperoleh sangatlah besar. Hal itu dikarenakan puasa adalah separuh dari kesabaran. Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at yang di rahmati Allah SWT. Sekian khutbah singkat pada kesempatan ini, mudah-mudahan kita semuanya dijadikan orang-orang yang sabar dan tangguh dalam menghadapi ujian dan cobaan agar kita bisa meraih ridho Allah Swt. Amiin. أَعُوذُ بِاالله مِنَ الشَّيطانِ الرَّجِيمِ اُولٰۤىِٕكَ يُؤْتَوْنَ اَجْرَهُمْ مَّرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوْا وَيَدْرَءُوْنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ. بارَكَ اللهُ لِي ولَكُمْ فِي الْقُرْءانِ الْعَظِيمِ ونَفَعَنِي وإِيَّاكُمْ مِنَ الْآياتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ أَقُلُ قَوْلِي هذا وَأَسْتَغفِرُ اللهَ لِيْ ولَكُمْ ولِجَمِيعِ الْمٌسلِمِين فاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّه تعالى جَوادٌ كَرِيمٌ مَلِكُ بَرٌّ رَءُوْفٌ رَحِيمٌ. اَلحمْدُ للهِ حَمْدًا كما أَنْ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ إِرْغامًا لِمَنْ جَحَدَ بِه وكَفَرَ. وأَشْهَدُ أَنَّ سَيّدَنا محمَّدًا عَبدُهُ ورسُولُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ صَلِّ وَسَلِّمْ على سيِّدِنا على عَبْدِكَ ورَسُولِك محمَّدٍ وآلِه وصَحْبِه مَااتَّصَلَتْ عَينٌ بِنَظَرٍ وأُذُنٌ بِخَبَرٍ. أمّا بعدُ فيَآايُّهاالنّاسُ اتَّقُوا اللهَ تعالى وَذَرُوا الْفَواحِشَ ما ظهَرَ مِنْها وما بَطَنَ وحافَظُوا على الطَّاعَةِ وَحُضُورِ الْجُمُعَةِ والجَماعَةِ . وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيه بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلائكةِ قُدْسِهِ. فَقالَ تعالى ولَمْ يَزَلْ قائِلاً عَلِيمًا إِنَّ اللهَ وَملائكتَهُ يُصَلُّونَ على النَّبِيِّ يَآ أَيّها الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا اللَّهمَّ صَلِّ وسَلِّمْ على سيِّدِنا محمَّدٍ وعلى آلِ سيِدِنَا محمَّدٍ كَما صَلَّيْتَ على سيِّدِنا إِبراهِيمَ وعلى آلِ سيِّدِنَا إِبراهِيمَ في الْعالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاء الرّاشِدِينَ الَّذينَ قَضَوْا بِالْحَقِّ وَكانُوا بِهِ يَعْدِلُونَ أَبي بَكْرٍ وعُمرَ و عُثْمانَ وعلِيٍّ وَعَنِ السَتَّةِ الْمُتَمِّمِينَ لِلْعَشْرَةِ الْكِرامِ وعَنْ سائِرِ أَصْحابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعينَ وَعَنِ التَّابِعِينَ وتَابِعِي التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسانٍ إِلَى يَومِ الدِّينِ. اللَّهمَّ لا تَجْعَلْ لِأَحَدٍ مِنْهُمْ فِي عُنُقِنَا ظَلَامَة ونَجِّنَا بِحُبِّهِمْ مِنْ أَهْوالِ يَومِ الْقِيامَةِ. اللَّهمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ والمُسلمينَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ والمُشْركِينَ. ودَمِّرْ أَعْداءَ الدِّينِ. اللَّهمَّ آمِنَّا فِي دُوْرِنا وأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنا. وَاجْعَلِ اللَّهمَّ وِلَايَتَنا فِيمَنْ خافَكَ وَاتَّقَاكَ. اللَّهمَّ اغْفِرْ لِلمُسلِمينَ والمُسلماتِ والمُؤْمنينَ والمُؤْمِناتِ الْأَحْياءِ مِنْهُمْ والْأَمْواتِ بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اللَّهمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ والوَباءَ والزِّنا والزَّلَازِلَ وَالمِحَنَ وَسُوءَ الفِتَنِ ما ظَهَرَ مِنْها وما بَطَنَ عَنْ بَلَدِنا هَذا خاصَّةً وعَنْ سائِرِ بِلَادِ الْمُسلمينَ عامَّةً يا رَبَّ آتِنا في الدّنيا حَسَنَةً وَفي الآخرة حَسَنَةً وقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ والْإِحْسان وإِيتاءَ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الْفَحْشاءِ والْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أَكْبَرُ. Demikian laman tersedia Materi Teks Khutbah Jumat Arab Latin dengan Judul Naskah Keutamaan Orang Sabar baik Arab dan Lati.
- Berikut ini contoh khutbah shalat Jumat dengan bahasa Arab. Dalam shalat Jumat, terdapat khutbah sebanyak dua kali yang disampaikan oleh Khatib. Berikut contoh khutbah shalat Jumat berbahasa Arab yang membahas tentang pentingnya memiliki sifat Qana'ah, dihimpun dari laman Unida Gontor Ponorogo القَنَاعَة كَنْزُ السُّعَدَاء إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوْذُ بِاللهِ تَعَالَى مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهْ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهْ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهْ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَخِيْرَتُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهْ اَرْسَلَهُ رَبُّهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنْ وَحُجَّةً عَلَى الْعِبَادِ أَجْمَعِيْنْ. وَصَلَوَاتُ اللهِ وَسلَامُهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ الطَّيِّبِيْنْ وَأَصْحَابِهِ الْغُرِّ الْمَيَامِيْنْ، مَا اتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرْ وَوَعَتْ أُذُنٌ بِخَبَرْ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرَا أَمَّا بَعْدُ. فَيا عباد الله…أًوْصِيْكُمْ ونفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون. وقال الله تعالى مذكرا بذلك يا أيها الذين آمنوا اتقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وقال أيضا يا أيها الناس اعبدوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة، وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء، واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام، إن الله كان عليكم رقيبا. أَيُّهَا الإِخْوَةُ الْمُسْلِمُوْنَ. النَاسُ فِي هذِهِ الدُّنْيَا دَرَجَاتْ. قَسَّمَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمُ الْأَرْزَاقْ. مِنْهُمْ مَنْ يَنْصَبُ فِي يَوْمِهِ وَلَيْلَتِهِ وَلَا يَحْصُلُ إِلَّا عَلَى أَلْفْ أَوْ أَلْفَيْن رُوْبِيَّة. وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ عَلَى فِرَاشِهِ وَتَأْتِيْهِ الْمَلَايِيْنْ. إِنَّهَا أَرْزَاقُ اللهِ جَلَّ وَعَلَا. يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاء وَيَقْدِرْ. لَكِنَّ الْمُشْكِلَةَ فِي فَهْمِ النَّاسِ، مَنْ هُوَ الْغَنِيّ؟ فَهَلِ الْغَنِيّْ الَّذِي يَمْلِكُ الْأَلْفَ وَالْأَلْفَيْنْ وَالْمِلْيُوْنَ وَالْمِلْيُوْنَيْن؟ أَمِ الْغَنِيّ فِي الشَّرْعِي شَيْءٌ آخَرْ. يَقُوْلُهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضْ، إِنَّمَا الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ رواه البخاري. لَيْسَ الْغِنَى أَنْ يَمْلِكَ الإِنْسَانُ شِيَاهًا وَإِبِلًا وَذَهَبًا وَفِضَّةً وَأَرْصِدَةً وَعِمَارَاتْ وَأَمْوَالْ، لَيْسَ هَذَا هُوَ الْغِنَى. إِذَنْ مَنِ الْغَنِيّ؟ هَلْ نَفْسُكَ غَنِيَّة؟ فَأَنْتَ غَنِيّ. اِرْضَ بِمَا قَسَّمَ اللهُ لَكْ تَكُنْ أَغْنَى النَّاسِ. مَنْ رِضَي بِالْخُبْزَةِ وَاللُّقْمَةِ وَاللُّقْمَتَيْن، صَارَ غَنِيًّا. وَمَنْ نَظَرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَهُ إِلَى سَيَّارَةِ النَّاسْ وَأموال النَّاسْ وَأَرْصِدَتِهِمْ، صَارَ فَقِيْرًا وَعَاشَ فَقِيْرًا وَمَاتَ فَقِيْرَا. كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَغْنَى النَّاسْ. وَيَبِيْتُ أَحْيَانًا طَاوِيًا جَائِعًا. مَا شَبِعَ فِي يَوْمٍ وَاحِدٍ فِي حَيَاتِهِ مَرَّتَيْن. يَمُرُّ الْهِلَالْ تِلْوَ الْهِلَالْ تِلْوَ الْهِلَالْ وَلَا يُوْقَدُ فِي بَيْتِهِ نَارْ وَلَا يُطْبَخُ الطَّعَامْ. وَمَعَ هذَا هُوَ أَغْنَى النَّاسْ…فَأَيُّ غِنًى هذَا؟ إِنَّهُ غِنَى النَّفْسْ. إخوتي المؤمنون…روي في القصة أن حُبَيْبَ بْنُ عَدِيْ يقول دَخَلَ النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَوْمًا مِنَ الْأَيَّامْ عَلَيْنَا وَرَأْسُهُ مُبْتَلٌّ، لَعَلَّهُ تَوَضَّأَ أَوْ اغْتَسَل وَهُوَ مُبْتَسِمْ فَرَحَ، فَقُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ نَرَاكَ طَيِّبَ النَفْسْ، قَالَ أَجَلْ وَالْحَمْدُ للهِ. ثُمَّ جَلَسَ مَعَهُمْ فَأَخَذُوْا يَتَحَدَّثُوْنَ عَنِ الْغِنَى كَمَا نَتَحَدَّثُ نَحْنُ الآنَ. هَلْ يَجُوْزُ أَنْ يَصِيْرَ الإِنْسَانُ غَنِيًا أَوْ لَا يَجُوْزُ؟ كَيْفَ يَصِيْرُ الْمَرْءُ غَنِيًّا وَكَيْفَ لَا يَصِيْرُ غَنِيًّا؟ فَقَالَ النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُشَارِكُهُمُ الْحَدِيْثْ، قَالَ لَا بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنِ اتَّقَى الإِخَافُ رَبَّهُ وَلَا يَأْكُلُ إِلَّا الْحَلَالْ حَتَّى لَوْ صَارَ مِلْيُوْنَار حَلَالْ. لَكِنْ بِالْحَلَالْ وَيُنْفِقُهُ بِالْحَلَالْ وَيُؤَدِّي حَقَّ اللهِ فِيْهْ، لَا بَأْسَ بِالْغِنَى. لِمَنِ اتَّقَى….هذَا هُوَ الشَّرْطْ، وَالصِحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى. أَلَا تَرَى هُنَالِكَ مِلْيُوْنَيْرًا قَدْ فَقَدَ عُضْوًا مِنْ أَعْضَاءِ جِسْمِهِ أَوْ سَقَطَ عَلَى الْفِرَاشِ مَرِيْضًا ويَقُوْلُ وَاللهِ أنا مُسْتَعِدّ أَنْ أُنْفِقَ مَالِي كُلَّهُ وَتَرْجِعُ لِصِحَّتِي. وَالصِّحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى. ثُمَّ قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ وَطِيْبُ النَّفْس مِنَ النَّعِيْم. كُنْ طَيِّبَ النَّفْسْ، لَوْ مَا عِنْدَكَ إِلَّا كَسْرَةُ خُبْزٍ. اشكروا الله القليل يزد لكم أكثر. وَإذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيْدٌ سورة إبراهيم 7. ويُرْوَى فِي قِصّةٍ أخرى، أَنَّ امْرَأَةً تَسْكُنُ مَعَ طِفْلِهَا الْيَتِيْمْ، فِي حُجْرَةٍ فِي قَرْيَةٍ مِنَ الْقُرَى الْفَقِيْرَة، لَيْسَ عِنْدَهَا سَقْفْ، وَظَلَّتْ عَلَى هذِهِ الْحَالِ سَنَوَاتْ. أَرْبَعَةُ جُدْرَان بِلَا سَقْفٌ. وَفِي يَوْمٍ مِنَ الْأَيَّامِ هَطَلَ الْمَطَرُ بِاللَّيْلِ لِأَوَّلِ مَرَّة فِي تِلْكَ الْقَرْيَةْ. مَاذَا حَصَلَ؟ اِبْتَلَّتِ الْمَرْأَةُ وَطِفْلُهَا الصَّغِيْرُ ي وَالْمَطَرُ يُغْرِقُهُمْ، فَإِذَا بِهَا تَخْلَعُ الْبَابَ الْخَشَبِيْ وَتَضَعُهُ عَلَى الْجِدَارِ تَحْتَمِي بِهِ مِنَ الْمَطَرِ. فَقَالَ الصَّبِيّ لِأُمِّهِ يَا أُمَّاه… الْحَمْدُ للهِ عِنْدَنَا بَابٌ خَشَبِي نَحْتَمِي بِهِ مِنَ الْمَطَر. كَمِ الْيَوْمَ مِنَ الأَطْفَالِ مَنْ لَا بَابَ خَشَبِي يَحْتَمُوْنَ بِهِ مِنَ الْأَمْطَار. الله أكبر، إِنَّهَا الْقَنَاعَة. إِنَّهُ غِنَى النَّفْسْ. إِنَّهُ رِضَا بِمَا قَسَّمَ اللهُ، إِنَّهُ الْإِيْمَانُ بِأَنَّ الرِزْقَ عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلّ لَيْسَ عِنْدَ الْبَشَرْ. أيُّهَا الإِخْوَةُ الكِرَام…
Bagi yang ingin teks khutbah Singkat Hikmah Silaturahim ini silahkan ambil di sini 48 Khutbah Jumat Hikmah Silaturahim Hikmah Silaturahim الحَمْدَ لِلّٰهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُه، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَه، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إله إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أّنَّ سَيِدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه، اللهم صَلِّ عَلَى سَيِدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا مَعَاشِرَ المُسْلِميْنَ، اتَّقُو اللهَ “اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ” Kaum muslimin jamaah jumat yang dirahmati Allah .. Marilah kita dengan sungguh sungguh meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt dengan sebenar benarnya taqwa. اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْن Yang artinya Bertaqwalah kalian kepada Allah dengan sebenar benarnya taqwa dan janganlah kalian meninggal dunia kecuali kalian sebagai orang orang yang muslim. Dalam momen yang berbahagia ini, ada satu nilai yang patut kita pertahankan dan terus kita kembangkan, yaitu silaturahmi. Silaturahmi adalah sebuah tali persaudaraan yang menghubungkan kita dengan saudara-saudara kita yang lain di dalam Islam . Oleh karena itu, mari kita jaga dan terus tingkatkan silaturahmi kita, terutama setelah Hari Raya Idul Fitri dan Bulan Ramadan. Di Indonesia ada dua istilah, silaturahmi dan silaturahim, Silah yang artinya menghubungkan dan rahmi yang diambil dari kata Rahmat, yaitu menyambung ikatan kasih kepada keluarga, namun yang lebih mendekati dengan ungkapan dalam Bahasa arab adalah silaturahim yang artinya menghubung Rahim yang bermaksudnya menghubung ikatan keluarga erat. perintah untuk bersilaturahmi tercantum dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-anshari تَعْبُدُ اللهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ Artinya “Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orangtua dan saudara.” HR Bukhari. Setelah lebaran, seringkali kita kembali ke rutinitas kita yang biasa. Namun, jangan lupakan saudara-saudara kita yang mungkin belum sempat kita temui selama bulan Ramadan atau lebaran bahkan teruntuk mereka yang merantau khususnya bisa jadi setahun dan beberapa tahun mereka baru bertemu kerabat dan handai tolan. Ambillah kesempatan untuk berbagi cerita dan mempererat tali silaturahmi dengan mereka. Luangkan waktu untuk mengunjungi mereka atau menelepon mereka untuk mengucapkan salam dan berbincang-bincang. Kita dapat pula mengundang mereka ke rumah kita atau bertemu di tempat yang nyaman untuk saling berbagi kebahagiaan dan pengalaman selama bulan Ramadan atau lebaran. Selain itu, selama bulan Ramadan kita belajar untuk memperbaiki hubungan dengan sesama manusia. Oleh karena itu, di bulan Syawal ini, mari kita terus menjaga dan meningkatkan hubungan kita dengan saudara-saudara kita yang mungkin pernah tersinggung oleh kita atau kita yang tersinggung oleh mereka. Mari kita maafkan dan memaafkan, serta memperbaiki hubungan kita agar semakin baik dan harmonis. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan al-Bukhari, Muslim dan lainnya bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya dipanjangkan umurnya, hendaklah ia bersilaturahim.”. Apa hubungannya antara rezeki yang berlimpah, umur Panjang dan silaturahim ?, Wallahu A’lam, namun ada hikmah besar di setiap pertemuan, selalu bertukar pikiran dan bertukar ide yang akhirnya membuahkan rezeki yang berlimpah dan berkah, ada energi baik yang saling terluapkan di setiap pertemuan, energi itulah yang membuat hidup lebih optimis, energi Bahagia yang ada di setiap pertemuan, mungkin itulah yang membuat umur lebih Panjang, wallahu a’lam. Tidak hanya setelah lebaran, mari juga terus jaga silaturahmi kita sepanjang tahun dengan saudara-saudara kita. Saling berkunjung, bertukar kabar, atau mengundang mereka ke rumah kita adalah cara-cara sederhana namun efektif untuk memperkuat tali persaudaraan kita. Demikianlah, mari kita terus jaga silaturahmi kita, terutama setelah Hari Raya Idul Fitri dan Bulan Ramadan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dalam hidup kita dan memudahkan kita untuk selalu mempererat tali silaturahmi dengan sesama umat manusia terutama keluarga terdekat, dan semoga kita dipanjangkan umur hingga bertemu dengan Ramadhan dan ied berikutnya. إِنَّ أَحْسَنَ الكَلَام، كَلَامُ اللهِ المَلِكِ العَلَّام، وَاللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالِى يَقُوْلُ وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِى المُهْتَدُوْنَ، وَإِذَا قُرِئَ القُرْآنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُم تُرْحَمُوْنَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُم تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْم، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم Khutbah Jumat Kedua الحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَر، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إله إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَر، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الخَلَائِقِ وَالبَشَر، اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِالنَّظَر وَأُذُنٌ بِالخَبَر، أَمَّا بَعْدُ فَيَا مَعَاشِرَ المُسْلِمِيْنَ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَذَرُوْا الفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن وَحَافِظُوا عَلَى الطَّاعَةِ وَحضُوْرِ الجُمْعَةِ وَالجَمَاعَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِه وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ قُدْسِهِ فَقَالَ تَعَالَى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلًا عَلِيْمًا إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا،اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، اللهم ارْضَ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الَّذِيْنَ قَضَوْا بِالحَقِّ وَكَانُوا بِهِ يَعْدِلُوْنَ، سَادَاتُنَا أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنْ سَائِرِ أَصْحَابِ رَسُوْلِكَ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. اللهم أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، اللهم انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ المُسْلِمِيْنَ، اللهم أَهْلِكِ اليَهُوْدَ وَالنَّصَارَى وَالكَفَرَةَ وَالمُشْرِكِيْنَ، اللهم آمِنَّا فِي دُوْرِنَا وَأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلِ اللهم وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الغَلَاءَ وَالوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلَازِلَ وَالمِحَنَ، وَسُوْءَ الفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا الخَاصَّةِ وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ المُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ، اللهم اغْفِر لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ واَلأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. مَعَاشِرَ المُسْلِمِيْنَ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر. Untuk berlangganan Teks Khutbah, silahkan Hubungi Follow IG Hilyah_Nur Wa 085810008028 Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan Untuk Download Teks Khutbah Secara Lengkap Silahkan Klik Teks Khutbah Jumat Singkat untuk yang ingin selalu menyimak Update silahkan Klik Untuk Usulan Tema Tema Khutbah silahkan Berkomentar di IG Hilyah_Nur atau di Web Jika khutbah ini kepanjangan atau terlalu pendek silahkan diedit sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan public sekitar. Jika ada kebaikan dan pahala dalam penulisan teks khutbah ini semoga bisa menjadi amal jariah untuk orang tua, keluarga dan Para Guru, terima kasih banyak sudah share Saya kumpulkan teks khutbah ini juga secara khusus pada web silahkan kunjungi Khutbah Jumat atau telegram Mohon Maaf jika ada kesalahan diksi kata maupun penulisan, terima kasih banyak
ini merupakan kumpulan naskah khutbah Sholat Jumat lengkap. Kumpulan naskah khutbah sholat Jumat biasa disampaikan kepada jemaah untuk dijadikan sebagai bahan renungan untuk menjadi pribadi lebih baik lagi. Inilah kumpulan naskah khutbah Sholat Jumat lengkap, dikutip dari Baca juga Arti Nawaitu Taalluma Wa Talima, Bacaan Niat Doa Sebelum Belajar dari Pakar Ilmu Fiqih Imam Abdullah Khutbah Jumat 1 Berjuang Membangun Dunia Untuk Kebahagiaan Akhirat Jamaah yang dirahmati Allah SWT, melalui Mimbar Jumat yang bersahaja ini, Khatib mengajak kita semua bersyukur kepada Allah SWT, yang telah menganugerahkan taufik dan hidayah-Nya, sehinggalah ke hari ini kita tergolong sebagai Orang yang beriman kepada Allah SWT. Kesyukuran itu utamanya melalui nikmat iman dan islam. Anugerah nikmat yang tidak terhingga, sehinggalah tidak mungkin dapat diperbandingkan dengan berbagai nikmat yang lain. Sesungguhnya nikmat itu hanya diberikan kepada mereka yang taat dan patuh kepada Allah SWT. Saya menyerukan untuk bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan sentiasa mengerjakan perintah dan meninggalkan segala larangan Allah SWT. Harapan semua orang yang beriman ialah untuk meraih ridha Allah SWT ketika di dunia dan meraih kemenangan di akhirat. Khutbah hari ini berkaitan dengan upaya perjuangan membangun dunia untuk kebahagian akhirat, Allah SWT menyatakan dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 77, اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ قِيْلَ لَهُمْ كُفُّوْٓا اَيْدِيَكُمْ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۚ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةً ۚ وَقَالُوْا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَۚ لَوْلَآ اَخَّرْتَنَآ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيْلٌۚ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقٰىۗ وَلَا تُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا "Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, “Tahanlah tanganmu dari berperang, tegakkanlah salat, dan tunaikanlah zakat!” Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba segolongan mereka munafik takut kepada manusia musuh seperti ketakutan mereka kepada Allah, bahkan lebih takut daripada itu. Mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan kewajiban berperang kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanyalah sedikit, sedangkan akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun.” QS. An-Nisa [4] 77 Kisah viral seorang yang kaya raya bernama Qorun. Orang kaya yang sebelumnya miskin, kemudian ia meminta Nabi Musa alaihissalam untuk mendoakannya agar Allah SWT menganugerahkan kekayaan baginya. Doa Nabi Musa pun terkabul sehingga Qorun menjadi orang yang paling kaya di dunia. Al-Quran menyatakan, bahwa kekayaan Qorun yang disimpan di dalam brankasnya, dengan kunci-kunci yang sangat berat dan harus dipikul oleh banyak orang yang kuat. Namun demikian, kecintaan terhadap harta kekayaannya itu telah membentuknya menjadi orang sombong, mukhtalin fakhur. Akhirnya kesombongan Qorun itulah yang mengantarkannya ke ruang kebinasaan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Qashash ayat 76, اِنَّ قَارُوْنَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوْسٰى فَبَغٰى عَلَيْهِمْ ۖوَاٰتَيْنٰهُ مِنَ الْكُنُوْزِ مَآ اِنَّ مَفَاتِحَهٗ لَتَنُوْۤاُ بِالْعُصْبَةِ اُولِى الْقُوَّةِ اِذْ قَالَ لَهٗ قَوْمُهٗ لَا تَفْرَحْ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِيْنَ "Sesungguhnya Qarun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku aniaya terhadap mereka. Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. Ingatlah ketika kaumnya berkata kepadanya, “Janganlah engkau terlalu bangga. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri." QS. al-Qashas/28 76 Jamaah Jumat yang berbahagia. Tujuan final dari sebuah kehidupan di dunia adalah kehidupan akhirat. Sebagaimana dinyatakan al-Quran surat al-Qashas ayat 77, وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu pahala negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” QS. al-Qashas/28 77 Dengan demikian yang harus kita bangun di dunia ini adalah untuk kebahagian hidup akhirat. Sebab, akhiratlah kehidupan yang kekal abadi. Tidak ada lagi kematian setelah mati di dunia. Karenanya Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Ankabut ayat 64, وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ "...Sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya seandainya mereka mengetahui." QS. Al-Ankabut [29] 64 Pada firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Qashash ayat 77 yang artinya, “Dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu”, Allah SWT memerintahkan untuk membangun kebahagiaan akhirat dengan tidak melupakan kehidupan dunia. Sebab bagaimanapun, dunia adalah ladang untuk membangun kebahagiaan akhirat. Allah SWT telah menciptakan dunia dan seisinya untuk manusia, sebagai sarana menuju akhirat. Allah SWT juga telah menjadikan dunia sebagai tempat ujian bagi manusia, untuk mengetahui siapa yang paling baik amalnya, siapa yang paling baik hati dan niatnya. Kemakmuran juga adalah hasil dari sebuah perjuangan. Semua manusia yang berakal dipastikan menginginkan kebahagian, namun kebahagian itu akan gagal jika tidak dengan perjuanagan dan pengorbanan. Allah SWT mengingatkan manusia melalui Al-Quran, yaitu perlunya manusia untuk mengelola dan memperlakukan dunia ini dengan sebaikbaiknya, untuk kepentingan kehidupan manusia dan keturunannya. Pada saat yang sama Allah SWT menegaskan perlunya selalu berbuat baik kepada orang lain dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Imam al-Ghazali merumuskan tentang kebahagiaan, yaitu "Bukanlah kebahagian itu pada pengumpulan harta benda, tetapi taqwa kepada Allah itulah kebahagiaan yang sebenarnya." Sesungguhnya, manusia selalu saja terperangkap dengan ambisi dan emosi keinginannya untuk memiliki kekayaan harta benda, kekuasaan, pangkat dan kehormatan. Ini menimbulkan kecenderungan baru ke arah mengurangi aspek-aspek pengetahuan serta cara hidup dengan sifat humanistik. Ditambah lagi dengan penumpuan terhadap ukuran kecemerlangan yang mengurangi tumpuan kepada indikator yang sifatnya kualitatif menjadi lebih kuantitatif, sehingga lebih terbuka kepada pengkhususan specialization yang sifatnya utalitarian. Analisisnya adalah apakah dengan memperbaiki keadaan material masalah sudah selesai? Tentunya tidak, karena kemajuan materi amat mudah membuat mereka berada pada ruang kebimbangan. Justru itu, menelaah sesuatu diperlukan pengetahuan yang secara nyata sangat diperlukan oleh manusia. Ini disebabkan manusia merupakan sosok atau wadah untuk mengatasi berbagai masalah yang akan datang silih berganti dalam proses kehidupan. Artinya, manusia amat memerlukan ilmu sebagai media untuk memperoleh kejayaan. Katakanlah berjuang untuk sebuah reformasi, bukan saja menuntut perubahan pola fikir dan pendekatan yang dinamik, tetapi terfokus kepada perubahan kualitas akhlak manusia. Fokus ini sekaligus sebagai tantangan untuk melahirkan generasi Muslim berakhlak sesuai dengan zaman. Cita ini memerlukan pendekatan holistik berjuang membangun potensi insan menumpu kepada pengajaran dan pembelajaran bersifat tumpu-ilmu knowledge-based, tumpu-keterampilan skillbased dan tumpu-nilai valuebased. Hasrat mi bukan saja ingin melahirkan generasi penerus yang berguna tetapi juga untuk melahirkan manusia yang baik. Hal ini sejalan dengan konsep Islam yang menyatakan bahwa batas masa berjuang, belajar hinggalah seseorang itu kembali kepada al-Khalik Tuhan yang menciptakannya. Dengan demikian, diharapkan lahir generasi yang bukan saja cemerlang pencapaian akademik tetapi juga generasi yang takdib serta pandai bersyukur, bukan sebaliknya manusia yang tak beradab. Sebab Islam tidak tertutup terhadap perubahan, Islam amat bersifat terbuka untuk menerima perubahan. Selanjutnya dalam masa yang sama menyumbang untuk membangunkan tamadun baru umat manusia. Implikasi dasar Islam amat sangat berperan dalam kehidupan pribadi Muslim dan masyarakat, meskipun masyarakat itu telah tersusupi oleh berbagai budaya yang cenderung materialis. Pada saat yang sama, masyarakat mengalami tekanan perubahan sosial yang dapat menimbulkan kebimbangan. Sedangkan lembaga-lembaga yang sesungguhnya merupakan benteng pertahanan seperti kearifan lokal, keluarga dan pendidikan juga sedang dalam perubahan. Bahkan, lembaga-lembaga itu sendiri tidak dapat mengatasi persoalannya. Pada suasana dan keadaaan beginilah Islam sebagai agama yang memberi rahmat, dapat membantu dengan memberi pegangan agar pribadi dan masyarakat tidak gelisah sehingga kembali kepada konsep kebenaran yang bersumber kepada ajaran Tuhan. Untuk itu metode atau pendekatan ajaran agama itu mestilah disesuaikan dengan perubahan sosial. Islam mampu, bahkan berfungsi sebagai pengawal dan mengarahkan perubahan kepada konsep-konsep ajaran agama, sehingga setiap perubahan tidak menimbulkan krisis. Islam merupakan penyelamat sesuai maknanya, pengawal dan penapis berbagai perubahan dalam hidup dan kehidupan. Islam adalah agama yang lengkap, syumuli, menyeluruh dan sesuai untuk semua tempat dan zaman. Allah SWT juga mengingatkan manusia melalui Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 3, حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ "Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, dan daging hewan yang disembelih bukan atas nama Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. 198 Diharamkan pula apa yang disembelih untuk berhala. Demikian pula mengundi nasib dengan azlām anak panah, karena itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk mengalahkan agamamu. Oleh sebab itu, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Maka, siapa yang terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." QS. Al-Maidah [5] 3 Islam bukan sahaja berkaitan dengan soal ibadah, tetapi merangkumi segala aspek kehidupan di dunia dan akhirat. Islam adalah agama yang telah disempurnakan Allah SWT untuk umat manusia. Islam dalam kehidupan manusia berasaskan sistem yang lengkap mulai dari akidah, syariat dan akhlak mentaati Al-Quran dan as-Sunnah. Inilah Islam yang menjadi cara hidup yang amat sangat Sempurna. Sehinggalah, membangun dunia dengan landasan taqwa kepada Allah swt, untuk kenikmatan dan kebahagiaan yang haqiqi di dunia dan akhirat. Khutbah Jumat 2 Muhasabah Diri sebagai Refleksi Keimanan kepada Allah SWT Jamaah shalat jumat yang dirahmati Allah SWT. Khatib mengajak diri sendiri dan para jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala, mempertajam kesadaran ilahiah, mempertebal sikap berserah diri kepada-Nya. Shalawat dan salam semoga kepada Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam, keluarga, sahabat dan ummatnya. Allah subhanahu wata'ala memerintahkan kita untuk meningkatkan iman dan taqwa karena itu Allah subhanahu wata'ala mengingatkan untuk senantiasa melakukan muhasabah atau introspeksi terhadap diri kita. Hal ini seperti diperintahkan Allah SWT dalam firman-Nya يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ ١٨ Artinya “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” QS. al-Hasyr 18. Ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang beriman dengan panggilan yang spesifik. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا “Hai orang-orang yang beriman” Allah subhanahu wata'ala memerintahkan orang–orang yang beriman untuk bertakwa kepada Allah SWT, yaitu menjunjung mematuhi seluruh perintah Allah SWT dan menjauhi seluruh laranganNya, yang nyata atau yang tersembunyi, serta mensyiarkan kebesaran kemuliaan Allah subhanahu wata'ala. Setelah memerintahkan bertakwa, Allah subhanahu wata'ala memerintahkan orang-orang beriman untuk melakukan introspeksi terhadap diri mereka. Al-Quran menegaskan sebagai berikut اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ “Dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat” Jika kita cermati, terdapat tiga keterangan waktu pada ayat di atas, sebagai bentuk introspeksi terhadap diri. Ketiga keterangan waktu tersebut adalah • Waktu sekarang, yaitu وَلْتَنْظُرْ. Kita diperintahkan untuk memperhatikan dan meneliti kondisi saat ini. Setiap mukmin menyadari bahwa kesempatan adalah karunia terbesar yang harus disyukuri dengan berbuat yang terbaik agar dapat membangun jejak-jejak kehidupan dan menjadi warisan terbaik dihadapan Allah SWT, • Waktu yang telah lalu, yaitu قَدَّمَتْ. Pengertian ini merujuk pada segala hal yang telah diperbuat pada masa lalu sebagai nasehat dan pelajaran terbaik • Masa depan, yaitu لِغَدٍۚ. Semua itu dilakukan agar kita tidak mengulangi kesalahan. Selain itu, proses introspeksi dilakukan agar kita dapat melakukan hal-hal yang lebih baik pada masa yang akan datang, guna menhadirkan kebaikan dan kemanfaatan bagi umat manusia. Jika dirangkai menjadi satu, maka muhasabah diri adalah memperhatikan dan meneliti segala sesuatu yang telah dilakukan pada masa lalu dan masa kini untuk kebaikan di masa depan. Itulah maksud dari surat al-Hasyr ayat 18 tersebut. Perbuatan yang bisa menghubungkan masa lalu dengan masa depan yang lebih baik adalah introspeksi diri. Dalam istilah bahasa Arab disebut juga dengan “muhasabah diri.” Hadirin jamaah shalat Jum’at yang dirahmati Allah SWT. Muhasabah adalah meneliti perbuatan kita pada masa lalu dan masa kini, apakah ia merupakan perbuatan baik atau perbuatan buruk. Dengan muhasabah diri, perbuatan baik pada masa lalu bisa ditingkatkan pada masa depan, baik kualitasnya maupun kuantitasnya. Dengan muhasabah, perbuatan buruk pada masa lalu tidak perlu diulangi pada masa yang akan datang. Maka dengan muhasabah, hari esok kita akan lebih baik, di dunia juga di akhirat Insya Allah SWT. Sahabat Umar Ibnul Khaththab berkata Artinya “Hendaklah kalian menghisab mengintrospeksi diri kalian sebelum kalian dihisab oleh Allah subhanahu wata'ala” At-Tirmidzi-Ahmad. Bila kita cermati, paling tidak ada 3 tiga makna penting yang terkandung dalam proses muhasabah ini. Pertama, orang yang rajin melakukan muhasabah sesungguhnya merupakan sosok pembelajar, dan kita dituntut untuk menjadi pembelajar sejati sepanjang hayat. Banyak kisah dalam Al-Qur’an yang harus menjadi bahan pelajaran untuk peringatan ke depan, dan hanya sosok pembelajar yang bernama Ulul Albab yang mampu belajar dari Kisah-kisah masa lalu tersebut. Allah SWT berfirman dalam al-Qur'an Surat Yusuf ayat 111, yang artinya "Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman". Sosok pembelajar sejati adalah sosok yang selalu berpikir dan berpikir, sehingga mampu mengakumulasi ilmu yang didapatkan untuk diamalkan. Itulah mengapa Allah SWT meningkatkan derajat orang-orang yang berilmu. Tidak lain karena orang-orang yang berilmu inilah yang diharapkan bisa terus menebar rahmat di muka bumi. Orang-orang yang berilmu lah yang bisa merancang arah perubahan sosial di masa depan. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya “…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan QS. Al-Mujadalah 11. Sosok ulul albab yang pembelajar ini semakin diharapkan perannya dalam transformasi bangsa. Oleh karena itu di era yang serba cepat dan penuh ketidakpastian ini, maka sosok pembelajar juga harus dimaknai sebagai sosok yang adaptif dengan pola pikir tumbuh growth mindset, yang terus memacu skill dan kompetensi baru dengan learning agility yang tinggi. Kemampuan kecepatan belajar ini sangat penting agar bisa berperan menjadi trend setter perubahan. Kedua, muhasabah mengandung makna perlunya orientasi pada masa depan. Tujuan evaluasi diri adalah untuk kelebihbaikan di masa depan. Ada dua dimensi masa depan, yaitu masa depan di dunia dan di akhirat. Ayat surat al-Hasyr ayat 18 yang tadi saya bacakan merupakan fondasi tentang visi masa depan. Visi besar seorang mukmin adalah menjadi hamba yang berbahagia di dunia dan akhirat. Keseimbangan masa depan di dunia dan akhirat adalah keniscayaan, sebagaimana doa kita sehari-hari yang artinya “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.” Dunia adalah jembatan menuju akhirat. Karena itu kehidupan dunia pun tidak boleh ditinggalkan. Marilah kita cermati ayat-ayat berikut ini فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ١٠ Artinya “Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyaknya supaya kamu beruntung” QS. al-Jumu’ah [62] 10. اِنَّمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْثَانًا وَّتَخْلُقُوْنَ اِفْكًا ۗاِنَّ الَّذِيْنَ تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَا يَمْلِكُوْنَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوْا عِنْدَ اللّٰهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوْهُ وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ١٧ Artinya “Maka carilah rezeki di sisi Allah, kemudian beribadah dan bersyukurlah kepada Allah. Hanya kepada Allah kamu akan dikembalikan” QS. al-Ankabut [29] 17. وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ ٧٧ Artinya “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi” QS. al-Qasas [28] 77. Namun demikian, berburu dunia pun tidak boleh melupakan akhirat. Marilah kita ingat kisah Qarun yang berlimpah harta namun akhirnya binasa. Qarun adalah orang saleh miskin yang kemudian minta tolong Nabi Musa agar didoakan kaya. Namun setelah kaya raya dia menjadi sombong dan meninggalkan ibadah serta tidak lagi peduli sesama. Jadi ayat tersebut mengingatkan kita perlunya keseimbangan dunia dan akhirat. Baca juga Bacaan Sholawat Hajjiyyat, Jadi Amalan Jemaah Haji, Lengkap Arab, Latin dan Artinya Sementara itu, dalam QS. Yasin ayat 12 Allah subhanahu wata'ala berfirman اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ ࣖ ١٢ Artinya “Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas Lauh Mahfuzh”. QS. Yasin [36] 12 Ayat ini semakin menegaskan bahwa apa yang kita kerjakan di dunia adalah investasi untuk akhirat. Artinya, kehidupan akhirat kita akan sangat tergantung dari apa yang kita kerjakan dan investasikan di dunia ini. Oleh karena itu di dunia ini kita dituntut untuk mampu menciptakan masa depan. Dengan mampu menciptakan masa depan berarti kita ini akan menjadi penentu kecenderungan perubahan di dunia. Bukankah misi rahmatan lil alamin sesungguhnya adalah sebuah misi mulia untuk menciptakan tatanan perubahan menuju kelebihbaikan dan kemajuan? Ketiga, muhasabah mendorong jiwa berprestasi. Muhasabah diri akan mendorong sesorang untuk mengasilkan kebaikan, kemanfaatan dan termotivasi untuk terus berprestasi karena terus berupaya belajar dari masa lalu untuk kelebihbaikan di masa depan. Orang yang berprestasi adalah orang yang mau belajar dari masa lalu, baik masa lalu dirinya maupun orang lain. Selain itu, juga karena orang yang berprestasi yakin bahwa Allah subhanahu wata'ala sangat detil dan akurat dalam mencatat setiap kabaikan hambanya, Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Zalzalah ayat 7 sampai 8, فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ٧ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ ٨ Artinya “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula” QS. al-Zalzalah 7 - 8. Orang yang berprestasi adalah orang yang ingin terus bergerak ke depan dan berada dalam rel kemajuan. Orientasi untuk bergerak maju tersebut didasari pada dua hal. Pertama, menjalankan fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi yang harus memakmurkan dan sekaligus menjaga kehidupan dunia dari kerusakan QS. Hud 61; QS. al-Anbiya 107; QS. al-Baqarah 30; QS. al-Baqarah11. Orientasi maju adalah konsekuensi dari tanggung jawab manusia yang memang diciptakan untuk menjaga bumi, karena manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang dikaruniai kelebihan daripada makhluk lainnya QS. at-Tiin4; QS. al-Isra’ 70. Kedua, sebagai bentuk syukur kita atas nikmat yang tak terhingga dari Allah subhanahu wata'ala QS. an-Nahl 4, baik nikmat kehidupan, nikmat kemerdekaan, dan nikmat iman. Nikmat Allah SWT kepada kita akan secara akumulatif membesar dan membesar manakala kita selalu mensyukurinya dengan jiwa dan tindakan nyata yang impactful. Apabila kita bersyukur akan bertambah nikmatnya, sebagaimana al-Qur'an Surat Ibrahim ayat 7 وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧ Artinya Ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” QS. Ibrahim [14] 7 Orang yang berprestasi adalah tanda orang yang pandai bersyukur. Oleh karena itu orang yang berprestasi pada akhirnya adalah orang yang memperoleh nikmat lebih. Apalagi kalau kita juga ingat kata-kata mutiara yang artinya “Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat”. Orang yang beruntung adalah orang yang memperoleh nikmat lebih. Dan sebenarnya disinilah kita semakin memahami bahwa barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri. Hadirin jamaah shalat Jumat yang berbahagia. Manusia yang tidak mau melakukan muhasabah, maka dia dapat dikategorikan sebagai manusia yang sombong. Mengapa? Karena orang yang sombong merasa dirinya telah sempurna, sehingga ia merasa tidak perlu melakukan introspeksi. Ia merasa selalu baik, benar, dan tidak pernah melakukan kesalahan. Kesombongan inilah yang menutup manusia dari kebenaran, karena dia tidak pernah muhasabah introspeksi terhadap dirinya. Allah azza wa jalla berfirman كَذٰلِكَ يَطْبَعُ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ ٣٥ Artinya “Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang” QS. al-Ghafir 35. Marilah kita terus bermuhasabah, agar kita menjadi pembelajar, berorientasi masa depan, dan berprestasi. Orang yang bermuhasabah juga sejatinya adalah orang yang rendah hati karena menyadari bahwa dirinya belum sempurna sehingga terus belajar dan kerja keras untuk menjadi lebih baik di masa depan. Namun demikian, yang kini harus kita pikirkan juga adalah bagaimana mentransformasi muhasabah personal menjadi muhasabah kolektif. Sehingga, kita tidak saja memikirkan kelebihbaikan diri kita pasca evaluasi diri, namun juga memikirkan kelebihbaikan umat dan bangsa ini secara institusional. Dengan demikian, marilah kita juga melakukan muhasabah kolektif untuk mengantarkan kita sebagai umat Islam dan bangsa Indonesia yang maju, adil dan makmur yang diridhai Allah subhanahu wata'ala di masa mendatang. Jamaah shalat Jumat yang senantiasa diberkahi oleh Allah ta’ala. Muhasabah diri adalah sebuah keniscayaan dan sekaligus refleksi keimanan kepada Allah subhanahu wata'ala. Iman dan taqwa dalam diri kita berflutuasi, kadang naik dan kadang turun. Marilah kita senantiasa melakukan muhasabah diri dan terus meminta pertolongan kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam melakukannya. Semoga Allah SWT membimbing kita semua selalu ingat kapada-Nya, besyukur atas nikmtnya dan memperbaiki ibadah kepada-Nya. Semoga Allah SWT menganugerahkan kekuatan kepada kita untuk dapat melakukan muhasabah introspeksi terhadap diri sendiri maupun kolektif. Dengan muhasabah itu semoga Allah subhanahu wata'ala memudahkan hisab kita kelak di yaumul qiyamah. Aamiin. Baca juga Arti Lailaha Ilallaha Adadad Duhur, Bacaan Dzikir dan Doa pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Baca artikel dan berita lainnya langsung dari google news
khutbah jumat bahasa arab singkat